JAKARTA - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah bersama operator transportasi menyiapkan berbagai kebijakan untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Program ini meliputi diskon tiket dan insentif untuk moda transportasi udara, kereta api, laut, serta penyeberangan.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa kebijakan ini mirip dengan stimulus yang diterapkan saat Lebaran 2025. Hal ini diputuskan dalam Rapat Koordinasi di Kemenko Perekonomian pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Tujuan utama kebijakan ini adalah menjaga harga tiket tetap terjangkau bagi masyarakat. Dengan begitu, mobilitas pada periode Nataru dapat berlangsung lancar dan aman.
Diskon Tiket Pesawat untuk Masyarakat
Pemerintah bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk memberikan insentif agar harga tiket lebih rendah. Skema ini mencakup PPN ditanggung pemerintah untuk tiket kelas ekonomi, diskon fuel surcharge, serta pemotongan biaya layanan penumpang PJP2U dan PJP4U.
Layanan advance, extend, dan operating hours yang lebih panjang juga diterapkan untuk mendukung kenyamanan penumpang. Selain itu, harga avtur di 37 bandara diturunkan guna menekan biaya operasional maskapai.
Periode pembelian tiket berlangsung dari 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026. Sementara periode penerbangan yang mendapatkan diskon dimulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Maskapai Indonesia akan menyesuaikan tarif menjelang libur Nataru sesuai stimulus pemerintah. Pengumuman resmi mengenai besaran diskon dan rute spesifik dijanjikan akan segera dirilis.
Diskon Tiket Kereta Api
PT Kereta Api Indonesia (Persero) turut mendukung kebijakan pemerintah dengan memberikan potongan harga signifikan. Diskon ini mencapai 30% dan berlaku bagi kereta api tertentu pada periode 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Masyarakat diimbau untuk memantau aplikasi Access by KAI dan situs web resmi PT KAI. Dengan cara ini, calon penumpang dapat melakukan pemesanan tiket lebih awal dan memanfaatkan promo diskon yang tersedia.
Diskon ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan transportasi massal. Selain harga lebih terjangkau, langkah ini juga membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya.
Stimulus Transportasi Laut dan Penyeberangan
Bagi masyarakat yang memilih perjalanan via laut, pemerintah menyiapkan diskon menarik untuk Kapal Pelni. Besaran diskon mencapai 20% dari harga tiket normal, berlaku dari 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Selain itu, Angkutan Penyeberangan (ASDP) memberikan penghapusan biaya jasa pelabuhan untuk kelas reguler. Tarif kelas eksekutif disesuaikan menjadi setara dengan kelas reguler selama periode 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Menhub Dudy menyatakan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap pematangan. Ia berharap pengumuman resmi dapat segera diterbitkan agar masyarakat mengetahui rencana stimulus sejak awal.
Masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan dari jauh-jauh hari. Dengan begitu, mereka bisa memanfaatkan promo dan mendapatkan harga tiket yang lebih terjangkau selama libur Nataru.
Persiapan Operator Transportasi
Operator transportasi juga menyiapkan langkah-langkah teknis untuk menghadapi lonjakan penumpang. Hal ini termasuk penambahan armada, penjadwalan ulang perjalanan, dan layanan tambahan bagi penumpang.
Kolaborasi antara pemerintah dan operator diharapkan meminimalkan gangguan transportasi. Dengan berbagai kebijakan ini, perjalanan selama libur akhir tahun diproyeksikan lebih nyaman dan efisien.
Pemerintah juga menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan selama perjalanan. Hal ini menjadi perhatian utama demi keselamatan penumpang di semua moda transportasi.
Liburan Nataru Lebih Terjangkau dan Nyaman
Dengan berbagai stimulus, termasuk diskon tiket pesawat, kereta api, dan transportasi laut, pemerintah berupaya membuat liburan Natal dan Tahun Baru lebih terjangkau. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan program ini untuk bepergian dengan aman dan nyaman.
Persiapan awal serta informasi yang jelas dari operator transportasi menjadi kunci kelancaran mobilitas. Pemanfaatan diskon tiket sejak awal juga memungkinkan masyarakat mengatur anggaran liburan dengan lebih efisien.